Minggu, 10 Februari 2013

Pentingnya Kredibelitas Ilmu


1. Dewasa ini begitu banyak fenomena yg terjadi pada diri kader dakwah dalam menyikapi fenomena-fenomenad dakwah

2. Fenomena-fenomena itu berkisar tidak jauh dari sikap, langkah dan kebijakan yang diambil oleh para qiyadah

3. Fenomena yang membuat banyak kader dakwah yang mulai tidak tsiqoh lagi terhadap qiyadah

4. Namun ikhwafillah, sebelum kita menyimpulkan dan menghakimi apa-apa yg diambil oleh para qiyadah. Ada baikny qt berhenti sejenak

5. Berhenti sejenak untuk sekedar bertanya pada hati qt tempat jawaban paling indah akan kita dapatkan

6. Ttg sbuah pertanyaan "apakah qiyadah yg sdh berubah atau kapasitas keilmuan qt yg terbatas dan tdk mampu memahami sikap, langkah dan kebijakan yg diambil oleh para qiyadah ?"

7. Sebuah hal harus kita catat dalam diri kita, bahwa utk memahami perkembangan dakwah menuntut adanya kredibelitas ilmu

8. Kredibelitas yg tidak cukup hanya mengandalkan keilmuan yg bersumber dari literatur saja ttp jg keilmuan yg mrpkn hasil sentuhan qt dgn realita dakwah

9. Seorang al akh yg sering berkiprah langsung dlm dunia dakwah siyasiyah akan sangat memahami betapa strategisnya politik dlm melakukan perubahan dlm masyarakat

10. Meskipun keterlibatan tersebut baru sebagai sarana belajar, yg dgn sangat sadar akan kemungkinan dampak negatif yg mungkin mempengaruhi perilaku..

11. ... Dan kepribadian seorang al akh yg berinteraksi dengan dunia bergetah ini

12. Sebaliknya al akh yg melihat dunia siyasiyah dari kejauhan akan cenderung menyoroti kemubadziran proses politik yg ada

13. Mereka cenderung melikat sesuatu dari dampak negatif yg timbul dari proses interaksi qr dgn dunia politik ini

14. Ikhwah, ketika ada keraguan maka ingatkah kata-kata yg dikeluarkan oleh Ali Bin Abi Tholib yg dinukil dalam kitab manhajiyatul ifta' wal ijtihad karya Ahmad Ar Rosyid

15. "Setiap kaum, mrklah yg paling mengetahui urusannya dan paling memahami apa yg bisa memberikan mashlahat pada diri mrk."

16. "Mrk berhak mencibir orang lain yg tdk memahaminya, kebenaran dpt diketahi dgn qiyas bagi mereka yg memiliki akal"

17. Kata-kata ini mnjelaskan bahwa menggunakan qiyas dalan kebijakan politik, dakwah dan mu'amalah mrpkn manhaj yg benar.

18. ketikapun ada kesalahan, maka biarkan Allah yang meluruskan melalui mekanisme yg diridhoi-Nya dan diajarkan oleh rosul-Nya yaitu Syuro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar