Rabu, 24 Oktober 2012

Kemana Ku Labuhkan Cinta Ku

1. Ia bukan kata sifat tapi kata kerja maka ia bukanlah kata harus diucapakn dengan kata-kata tetapi harus dibuktikan melalui karya-karya nyata...

2. Ia bukanlah kata yang berwujud tapi ia bisa dilihat melalui tanda-tandanya, yang dengan tanda-tanda in kita akan bisa menilai apakah ia ada pada hati seseorang atau tidak...

3. Ketika seseorang senantiasa menyebut-nyebut sesuatu itu. bukan sekali , bukan dua kali, atau bahkan tiga kali.. tetapi sering dan intens... maka hal itu berarti ada pada hati seseorang...

4. Ketika seseorang kagum dengan keindahan, kagum dengan segala kesempurnaan yang sesuatu itu miliki.... maka hal itu berarti ada apa hati seseorang

5. Ketika seseorang senantiasa rela terhadap apa yang dilakukan sesuatu tersebut untuk dirinya, ia selalu menganggap berbagai hal yang dilakukan sesuatu tersebut baik walaupun kadang merugikan dirinya... maka hal itu berarti ada pada hati seseorang...

6. Ketika seseorang merasa bahagia ketika banyak pengorbanan yang ia lakukan terhadap sesuatu agar sesuatu itu bahagia... maka itu menjadi bukti bahwa hal itu ada pada hati seseorang

7. Jikalau seseorang senantiasa merasa cemas bila yang sudah ia lakukan terhadap sesuatu tersebut bertepuk sebelah tangan. jika seseorang merasa  cemas tidak memberikan yang terbaik untuk seseuatu tersebut maka itu menjadi bukti bahwa hal itu ada pada hati seseorang....

8. Jikalau seseorang senantiasa tidak berputus asa andai apa yang ia harapkan dari sesuatu tersebut belum ia dapatkan ... maka itu menjadi bukti bahwa ia ada pada hati seseorang...

9. Jikalau seseorang senantiasa melaksanakan perintah dengan yang sesuatu itu perintahkan. maka itu menjadi bukti bahwa ia ada pada hati seseorang....

10. Semua itu adalah tanda-tanda, semua itu adalah indikator... ia adalah tanda-tanda bahwa ada CINTA  pada hati kita... pada diri kita

11. Kehidupan ini akan terasa manis jika hati kita selalu dihiasi dengan rasa cinta... karena itu yang menjadi bukti hati kita masih hidup... namun kepada siapa cinta itu harus kita labuhkan... kepada siapa cinta itu harus kita serahkan...???

12. Allah menyampaikan dalam firmannya yang agung tentang kepada siapa cinta itu harus dilabuhkan... harus diserahkan... Dalam surat Al Baqorroh ayat 165 Allah telah menjawab bahwa orang-orang beriman itu menyerahkan cintanya kepada Allah...

13. Dalam firmannya yang lain Allah berkata dalam surat At Taubah ayat 165 bagi orang-orang yang ingin diberikan petunjuk pada hidupnya harus lebih memilih Allah, rosul dan berjihad di jalan Allah dibandingkan apapun....

14. Bahkan rosululloh bersabda... seseorang akan merasakan manisnya iman ketika ia lebih mencintai Allah dan dan rosulnya dibandingkan apapun... seorang yg beriman boleh mencintai seseorang asalkan ada syaratnya... yaitu ia mencintai seseorang karena Allah... dan di akhirat kelak orang-orang ini juga akan membuat para nabi dan syuhada cemburu melihatnya...

15. Namun apakah apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita adalah laki-laki dan perempuan bagian dari kecintaan kita kepada Allah... ??? jawabannya adalah bukan... karen cinta itu bukan dilandasai karena iman, bukan dilandasi karena Allah... tapi itu dilandasi oleh syahwat yang dikuasai oleh syaithan...

16. Sahabat, cinta itu adalah sesuatu yang fitrah. tergantung bagaimana kita menyikapinya... dengan iman atau dengan syahwat... ??? dan itu pasti akan dialami oleh semua orang... semua tergantung kondisi keimanan seseorang...

17. Maka jagalah iman itu... rawat dengan berkumpul dengan orang-orang soleh dan mintalah kepada Allah agar menjadikan orang-orang yang istiqomah dalam menyerahkan cintanya kepada Allah.... hal itu harus kita lakukan karena ganjarannya besar... ganjarannya dahsyat....

18. Dengan cinta kepada Allah, kita akan menjadi manusia yang bebas... bebas dari segala penghambaan kepada Selain Allah... hasan Al banna mengatakan... tidak ada ketaatan kemaksiatan kepada suatu makhluk kecuali kepada sang kholik...

19. Dengan cinta kepada Allah kita akan mendapatkan ketenangan... karena Allah tempat bersandar... Allah tempat yang maha kuat... dan Allah tidak pernah GALAU

20. Dengan cinta kepada Allah, hidup kitab yang sebentar ini menjadi berkah... terasa lama... bahkan umur pemikiran kita lebih panjang dari pada umur biologis kita... itulah keberkahan yang Allah berikan kepada para pahlawan-pahlawan peradaban... karena Allah sendiri yang menurunkan keberkahan itu...

21. Dengan cinta kepada Allah, hidup kita menjadi baik... karena Allah yang menjaga kita... itu Allah lakukan karena Allah mencintai kita. satu cinta kita berikan kepada Allah maka Allah akan memberikan seribu cintanya kepada kita.

22. Dengan cinta kepada Allah kita akan mendapatkan syurga, yang didalamnya mengalir berbagai macam sungai... sungai yang airnya tidak pernah berbau dan berubah rasanya... sungai-sungai susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai khamar yang lezat rasanya bagi setiap peminumnya.. sungai sungai madu yg memuaskan lidah bagi siapa saja yang meneguknya...

23. Dengan cinta kepada Allah kita akan mendapatkan kemenangan yang nyata... kenikmatan yang melebihi kenikmatan-kenikmatan sebelumnya... itu adalah Ridho Allah... karena dengan itu semua yang berat akan terasa ringan, yang panjang akan terasa pendek dan yang jauh akan terasa dekat...

24. Itulah yang akan kita dapatkan ketika kita mencintai Allah... itulah yang akan Allah berikan ketika kita bersimpuh dihadapan sang pemilik hati...

25. Namun cinta itu bukan rangkaian cerita, bukan keindahan kata-kata... tapi ia adalah rangkaian karya-karya nyata, rangkaian pembuktian-pembuktian empiris, rangkaian pengorbanan-pengorbanan nyata... karena cinta bukanlah kata sifat... tetapi ia kata kerja...

26. Maka wujudkan kecintaan kita dengan mewujudkan dan mengeksekusi kehendak-kehendak langit yang kebenarannya absolute melalui lembaga-lembaga kebaikan kita... jadikan lembaga itu sebagai sarana untuk membuktikan kecintaan qt kepada Allah... hadirkan keberkahan itu pada organisasi-organsasi kebaikan kita... janganlah kita menjadi penghambat turunnya berkah... turunnya pertolongan Allah...

27. Jagalah niat untuk apa kita berorganisasi...niat untuk apa kita ada diorganisasi ini... dan untuk siapa kerja-kerja organisasi kita persembahkan...

28. Manfaatkan waktu yang tersisa... karena ia bersifat limited dan tidak dapat kembali... maka hadirkan tekad untuk tetap berkomitmen untuk berniat karena Allah... dan mantapkan hati karena Allah akan senantiasa menghadirkan ujian bagi para orang beriman, entah itu berupa harta, tahta ataupun wanita...

29. Hadirkan Tekad... Mantapkan Hati... Selanjutnya Eksekusi... Biarkan Allah Memainkan Skenarionya....

30. - Terus Merangkai Mimpi Indah Bersama Kereta Dakwah -

Dakwah itu Indah, Tetap Indah dan Akan Lebih Indah ...

"Dakwah tetap indah walau hanya sidikit yg berada di dalam barisannya. Dan Tetap akan indah karena Syurga sebagai hadiahnya..."

Namun dakwah itu akan terasa LEBIH INDAH jika terdapat ILMU di dalamnya. Ilmu yg akhirnya menjawab mengapa para perwira dakwah harus berdakwah, ilmu yang dapat menjawab untuk siapa para perwira dakwah berdakwah, ilmu yang akan menjawab keraguan para perwira dakwah tentang hadiah dari Allah, ilmu yang akan membuat para perwira dakwah tau apa yang harus mereka sampaikan di tengah-tengah umat. 

Dakwah akan terasa LEBIH INDAH jika terdapat KEYAKINAN akan apa yg mereka bawa, keyakinan akan apa yang akan mereka sampaikan, keyakinan bahwa Allah akan menyertai mereka dalam proses mengeksekusi kehendak-kehendak langit. Keyakinan yang akan menghasilkan motivasi yang besar, kemauan yang kuat dan kehendak yang dahsyat sehingga apapun ujiannya apapun tantangannya, dan apapun cobaannya ia akan tetap istiqomah bersama kereta dakwah.

Dakwah akan terasa LEBIH INDAH ketika para perwira dakwah menyertai gerak langkah perjuangannya dengan KEIKHLASAN. Ikhlas untuk menerima cibiran dan cercaan dari musuh-musuh dakwah, ikhlas untuk menjalankan segala kehendak langit walaupun harta bahkan nyawa yang menjadi taruhannya, ikhlas untuk meleburkan kepentingan pribadinya kepada kepentingan-kepentingan umat.

Dakwah akan terasa LEBIH INDAH jika ada KEJUJURAN pada diri perwira-perwira dakwah tentang motivasi awal ia berada di dalam kereta dakwah, kejujuran terhadap para objek dakwah tentang apa yang akan dibawa oleh perwira dakwah. Tidak boleh ada keraguan yang menghasilkan kebimbangan, karena keraguanlah yang membuat para perwira dakwah bergerak mundur meninggalkan gelanggang dakwah.

Dakwah akan terasa LEBIH INDAH jika ada CINTA didalamnya, cinta terhadap Allah, cinta terhadap rosul, cinta terhadap para perwira dakwah lainnya, dan cinta terhadap jalan juangnya karena cinta adalah indikator seorang bisa merasakan manisnya iman. cinta ini pula yg akhirnya membuat beban berat menjadi ringan, yang panjang terasa pendek ,yang jauh terasa dekat.

Dakwah akan terasa LEBIH INDAH jika ada sikap PENERIMAAN didalamnya, menerima segala konsekuensi yang akan didapatkan perwira dakwah selama mereka ada di jalan juangnya, menerima sikap objek dakwah sebagai respon atas ajakan dan seruannya, menerima setiap takdir-takdir langit atas setiap perjuangan yang telah digelorakan bersama kereta dakwahnya.

Dan Dakwah akan terasa LEBIH INDAH ketika ada PELAKSANAAN didalamnya. Pelaksanaan yang menjawab seluruh teori dan sikap yang telah didapatkan dan diyakini para perwira dakwah. Pelaksanaan yang akan menjawab seberapa banyak ilmu yang telah diyakini dan dimiliki oleh para perwira dakwah, pelaksanaan yang akan menjawab tentang keyakinan dan optimis seorang perwira dakwah atas takdir langit, pelaksanaan yang akan menjawab seberapa ikhlas para perwira dakwah menyerukan umat kepada sang pemilik langit, pelaksanaan yang menjawab kejujuran para perwira dakwah selama berada di medan perjuangan, pelaksanaan yg menjawab seberapa cinta para perwira dakwah dengan jalan juangnya, dengan kereta dakwahnya, pelaksanaan yang akan menjawab apakah para perwira dakwah menerima segala titah dan takdir sang pemilik langit. Pelaksanaan itu bukan kerja-kerja kata tetapi kerja-kerja nyata ...

- Terus Merangkai mimpi Indah Bersama Kereta Dakwah -

Selasa, 23 Oktober 2012

7 Langkah Sukses Merubah Diri

1.      Set Your Vision

Seorang penyanyi Indonesia papan atas Anggun C Sasmi dalam sebuah kesempatan ketika ia sedang berada di luar negeri untuk show di Tanya oleh beberapa wartawan dengan pertanyaan yang sama yaitu “mengapa anda sukses”. Anggunpun menjaab “ saya sukses karena saya senang sekali bermimpi namun ketika sedang bermimpi saya langsung terbangun untuk segera menyelesaikan mimpi-mimpi yang ada.   Ada beberepa hal yang harus kita pellajari dari peristiwa tadi yaitu

a.       Bermimpilah sebelum mimpi itu dilarang
                  Orang-orang besar ternyata banyak berasal dari seorang pemimpi karena orang-orang yang cerdas adalah orang yang berni berfikir sesuatu mendahuli masanya meski kadang-kadang orang belum bisa memahaminya artinya di berfikir disaat yang lain belum sempat memikirkannya

b.      Mimpi itu penting
                  Mimpi itu ibaratka dynamo yang menggerakkan arus positif dan negative yang mengontrol tubuh kita. Mimpi itu ibarat bahan bakar yang memacu kendaraan untuk bergerak. Mimpi itu ibarat pintu, pintu kesuksesan, pintu kebahagiaan dan pintu kesempurnaan. Mimpi itu ibarat obat, obat penghilang kelemahan, obat penghilang kemalasan, obat penghilang kesedihan, dan obat penghilang kehinaan. Mimpi itu sepru dari kesuksesan karena sukse adalah sesuatu yang di peroleh dengan pengorbanan dan usaha yang keras begitu juga mimpi diperlukan kemauan yang kokah dan mental baju untuk terus semangat mencapainya.

c.       Jangan hanya menjadi Pemain di dalam mimpi
                  Tanpa sebuah kerja nyata, mimpi ibarat orang yang jalan di tempat yanga tiodak akan kemana-mana pergerakannya. Selain itu tanpa kerja nyata mimpi ibarat sebuah tulisan di dalam kertas yang lama kelamaan rusaqk dan menjadi sampah. Intinya lakukan sesuatu untuk melaksanakan mimpi-mimpi itu.

2.      Lakukan 3 M

a.       Mulai dari diri sendiri
                  Ada sebuah kata-kata mutiara yang harus kita ingat. Jika kita ingin membuat ruangan ini terasa gelap jangan pernah mematikan lampu cukup kita pejamkan, jangan pernah menyuruh orang lain terseyum ketika bertemu kita cukup kita yang tersenyum maka mereka juga akan tersenyum. Artinya sebuah kesuksesan untuk merubah diri hanya akan berhasil jika itu dimulai dari keinginan diri untu berubah bukan karena orang lain.

b.      Mulai dari yang kecil
                 Terkadang untuk melakukan sesuatu yang besar memang terasa sulit sehingga membuat kita malas untu kelakukannya. Oleh karena itu bagilah sustu hal yang besar tadi kedalam sesuatu-sesuatu yang kecil dimana sesuatu yang kecil itu dapat kita laksanakan. Kerjakan sesuatu yang kecil tadi maka menjadi sebuah keniscayaan bahwa kkita akan secara tidak sadar mengerjakan sesuatu yang besar. Kita mabil contoh ketika kita ditargetkan untuk membuat artikel yang terdiri dari berpuluh-puluh paragraph maka ketika itu terasa suli bagi menjadi beberapa kumpulan-kumpulan paragraph, jika terasa sulit juga bagi lagi sampai benar-benar kita bisa melaksanakannya.

c.       Mulai dari sekarang
                 Jangan pernah menyianyiakan momentum karena momentum tidak akan datang dua kali. Momentum hanya akan datang pada waktu-waktu tertentu. Sehingga sudah seharusnya bagi kita ketika momentum itu datang kepada kita maka kita harsu segera meyambutnya.

3.      Jangan Pernah Takut Gagal

Orang-orang yang sukses adalah orang orang yang mempersiapkan kegagalan karena kesuksesan dan kegagalan adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Ibaratkan sebuah anak tangga maka jika anak-anak tangga yang kaian lalui adalah kegagalan maka yakinlah bahwa anak tangga terakhir adalah sebuah kesuksesan.

Jangan pernah takut gagal karena hakikat gagal adalah tidak pernah bangkit dari kegagalan itu sendiri. Orang-orang sukses adalah orang yang bisa bangkit dari kegagalan dan mengambil hikamah atas kegagalan tadi.

Thomas Alfa Edison adalah orang yang akrab dengan kegagalan. Dia melalukan percobaan sebanyak 9999 kali dan baru berhasil ketika eksperiman yang ke 10000. Apa jadinya jika pada 9998 di tidak bersemangat untuk melakukan ekseprimennya. Michael Jordan dahulu kala adalah seorang pemain bisbol yang gagal. Jika saja dia berhenti untuk berolahraga maka dunia basket tidak pernah melesat sejauh ini. Nabi Muhammad Saw ketika di gua hiro oleh malaikat jibril disuruh untuk mengucapkan “Iqro’” kemudisn dis gagal. Namun karena perjuangan beliau dan kemuadahan yang diberikan oleh Allah akhirnya beliau bisa membacanya. Apa jadinya ketika pada ucapan yang pertama rosul telah patah semangat untuk mengucapkannya.

Dalam menyikapi sebuah kegagalan atau banyak kegagalan maka kita harus mempersiapkan 2 hal yaitu ketabahan dalam menerima hasil yang didapatkan dan kesabaran untuk menempuh perjalanan panjang yang tak kenal lelah untuk membuat hidup lebih berarti.

4.      Sinergikan Potensimu

Manusia mempunyai 2 potensi yaitu
a.       Body ( Tubuh )
      Allah menciptakan tubuh ini begitu sempurna sehingga banyak potensi yang terdapat pada komponen-komponennya. Tinggal bagaimana kita mensinergiskan komponen-komponen itu.

b.      Spriritual
      Bilal Bin Rabbah pernah merasakan potensi ini karena potensi ini adalah potensi yang teramat penting. Bilal bisa bertahan dari siksaan kafir Quraisy karena di yakin terhadap tuhannya dan yakin tentang keindahan syurag yang di bawahnya mengalir sungai susu yang ketika anda meminta apapun pasti akan diberikan.

5.      Ingat Kembali Kesuksesan Anda

Sering sekali kita melupakan masa-masa dahulu, masa-masa dimana kita pernah sukses masa-masa yang begitu bahagia. Namun sering kali kita melupakan ini yang kita ingat hanyalah kekurangan diri dan kegagalan-kegagalan yang terjadi yang menyebabkan kita rendah diri. Dengan mengingat kesuksesan maka motivasi kita untuk sukses niscaya akan kembali karena dahulu kita pernah melakukannyadan berhasil mengapa sekarang tidak.

6.      Substitusi Peluang Menjadi Tantangan

Untuk melaksanakan suatu kegiatan hanya ada 2 kata mau atau tidak mau bukan bisa atau tidak bisa. Karena jikalau kita mau kita pasti akan sekuat tenaga melalwan apa yang mengahalangi kita dan memaksimalkan apa yang kita punya. Kita ambil contoh seorang pemulung yang ingin makan. Pertanyaan yang harus dijawab oleh pemulung tersebut bukan bisa atau tidak ia makan tetapi mau atau tidak dia makan.

Kita juga harus belajar dari Dr. Helen Keller, beliau adalah seorang doctor referenssi dunia. Kalau kita telusuri cerita beliau beliau adalah seorang dokter yang buta dan tuli. Tidak hanya beliau seorang Winston Churchil adalah seorang orator ulung pada zamannya namun kalau kita belajar dari beliau ternyata beliau tidak dapat mengucap R. Beliau mengakali setiap perkataan yang didalamnya terdapat huruf R dengan kata-kata yang sepadan maknanya dengan kata yang didalamnya terdapat huruf R. Kita juga bisa belajar dari Bilal Bin Rabbah yang secara fisik begitu banyak kekurangannya tapi rosul berkata bahwa ternyata ketika bilal masih ada di dunia terompah sandalnya terlah ada di surge

Kita memanglah bukan malaikat yang begitu sempurna dan tidak ada kekurangannya. Namun yakinlah setiap kekurangan yang ada dalam diri kita maka Allah akan memberikan kelebihan dalam diri kita sesuai dengan jumlah kekurangan yang kita miliki.

7.      Iringi Dengan Keimanan

Kita hidup di dunia adalah berkat kasih sayang Allah kepada kita karena Allah percaya bahwa kita pasti bisa mengurus bumi ini. Sungguh ironi jika semua kesuksesan yang kita dapatkan tidak dibalut oelh sebuah keimanan yang sempurna dan kokoh. Yang tercermin dalam diri seorang manusia berupa rasa syukur kita atas pemberian yang Allah berikan kepada kita. 

Senin, 22 Oktober 2012

Kembali Komitmen Pada Manhaj Tarbiyah



Ikhwatifillah, ketika da’wah ini telah tersebar ke seluruh pelosok dunia maka menjadi sebuah kepastian ada kondisi dimana metode da’wah di negeri yang satu berbeda dengan negeri yang lainnya. Namun menjadi sebuah kepastian, jika kita analogikan da’wah ini dengan mata pelajaran maka akan kita dapatkan dua tipe materi yaitu materi pokok dan juga materi tambahan..

Da’wah-pun seperti itu juga, ada asas pokok yang telah ditetapkan. Asas pokok inilah yang tidak bisa dirubah-rubah sesuai kondisi. Tetapi harokah ini juga membuat pengayaan yang mana pengayaan ini disesuaikan dengan kondisi sebuah negara.

Bentuk dari jama’ah ini di setiap negara pun berbeda beda. Di Indonesia para pendahulu da’wah bersepakat bahwa jama’ah ini berbentuk "Gerakan Politik". Namun banyak kekhawatiran dari para pendahulu da’wah bahwasanya ketika jama’ah ini berbentuk "Gerakan Politik" maka kader-kader da’wah banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan hingga akhirnya melupakan asas pokok dari jama’ah ini yaitu tarbiyah.

Tarbiyah adalah elemen terpenting dalam membangun seuah bangsa. Begitu pentingnya sebuah tarbiyah sehingga seluruh kader wajib mempunyai komitmen terhadap tarbiyah. Oleh karena itu untuk memenangkan da'wah ini diperlukan 8 hal :
1.      Sepakat menerapkan Manhaj Tarbiyah
2.      Fokus Pada Muwashofat
3.      Komitmen pada sarana Halaqoh yg ada yg asasi
4.      Disiplin dgn Acara
5.      Maksimalkan aspek tarbiyah, amaliyah, harokiyyah
6.      Menggunakan sarana tarbawi selain halaqoh yg efektif
7.      Evaluasi secara berkala
8.      Evaluasi Kinerja dan kontribusi dlm pemenangan pemilu

Belajar Dari Kumpulan Angsa



            Ikhwatifillah, Allah menciptakan semua yang berada di bumi bukan tanpa sebuah makna. Allah menciptakan itu semua dengan maksud agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang makhluk-makhluk tersebut lakukan di bumi.

“ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imron : 191)

            Ikhwatifillah, Allah membuat sebuah misi bagi setiap makhluk-makhluknya yaitu bagaimana mengesakan Allah dengan cara beribadah kepadanya.

“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz Dzariayat:56)

Manusia beribadah kepada Alloh dengan segala bentuk ibadah yang telah diajarkan oleh Rosululloh. LATU bagaimana dengan makhluk lanilla?. Ternyata mereka juga beribadah kepada Alloh, Salah satu bentuk Ibadan mereka hádala dengan cara memberikan filosofi-filosofi kehidupan agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang mereka lakukan.

            Burung merupakan salah satu ciptaan Allah. Berikut ini adalah sebuah fakta yang dapat kita ambil ibroh-nya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ikhwatifillah, kalau kita tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V".  Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa tersebut terbang dengan formasi "V".

Fakta I
Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan "daya dukung” bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus dinding udara' di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian.
Pelajaran
Orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas mereka, dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lain.


Fakta II
Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.
Pelajaran:
Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama

Fakta III
Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.
Pelajaran
Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas dan memiliki keunikan dalam karunia, talenta atau sumber daya lainnya.

Faklta IV
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.
Pelajaran:
Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. 
Kita harus memastikan bahwa suara kita akan  menguatkan dan bukan melemahkan.

Fakta V
Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasilain untuk mengejar rombongan mereka.
Pelajaran
Kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik.                                                                                          



As Saja'ah fit Thoriqud Da'wah (Keberanian Di Jalan Da'wah)



Ikhwatifillah, Kita adalah tentara da'wah (Junudud Da'wah) untulk menegakkan kalimatnya dengan segala keberanian yang kita miliki. Sebuah analogi terkait keberanian tentara Alloh adalah bahwasanya orang-orang di luar kita (kafir) begitu bersemangat untuk melaksanakan da'wah versi mereka. Sebuah Hal yang seharusnya menjadi cambuk bagi kita untuk senantiasa melakukan kebaikan dan kebaikan dengan segala keberanian yang kita punya.

Semangat merupakan salah satu elemen yang penting dalam berda’wah. Sebuah semangat seorang da’i dalam berda’wah berbanding lurus dengan kedewasaan sang da'i. Kedewasaan seorang da’i juga berbanding lurus dengan cobaan yang.diberikan Allah kepada sang da’i dalam berda’wah

 Oleh karena itu dalam da'wah mutlak diperlukan sebuah keberanian. Keberanian untuk berkorban, Baik berkorban harta bahkan jiwa. Jika kita ibaratkan semangat adalah akar dari sebuah pohon maka keberanian adalah batang yang menegakkan semangat tersebut. Keberanian harus selalu beriringan dengan sifat ketegasan. Kita bisa mengambil cotoh keberanian para sahabat seperti umar bin khottob, abu dzar, dll dalam melawan orang-orang kafir.. Dan itu ada di dalam surat Ali Imron  ayat 105

“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat” (Ali Imron:105)

Keberanian yang seorang junudud da'wah dalam berda'wah pasti terdapat resiko. Namun Allah bukan hanya menciptakan pintu, tetapi juga menciptakan kunci untuk membuka pintu tersebut. Kunci iitu adalah pengorbanan. Dalam berda’wah mutlak memerlukan pengorbanan. Jika kita teliti maka akar dari pengobanan adalah keberanian yaitu keberanian untuk memberikan apa yang kita punya dan melakukan apa yang kita bisa. Oleh karena itu As-Saja'ah (Keberanian) merupakan tuntutan da'wah.

Pilar-Pilar Keberaniaan
1.       Al Iman Bil Ghoib (Iman kepada yang ghoib)
2.       Menaklukan rasa takut
3.       Mewariskan hal yang baik kepada Anak2nya

Implementasi Keberaniaan
1.       Quwatul Ikhtimam (Daya tahan yg besar)
2.       Asshorofah fil Haq (berterus terang dalam kebenaran)
3.       Kemampuan menjaga rahasia
4.       Objektif pada dirinya sendiri
5.       Menahan nafsu ketika marah
6.       Peka terhadap saudara kita

Mari Berhenti Sejenak



SEBUAH PEMBUKA

Ikhwatifillah
Sudah sepertiga perjalanan telah kita lewati bersama, sudah banyak hal-hal yang kita alami bersama kereta da’wah ini. Banyak momen-momen indah yang telah kita syukuri, banyak pula yang masih kita keluhkan, rintangan yang menghambat laju kereta da’wah ini, keringkihan fisik dan jiwa, kegersangan ruhani dan kelesuan gairah untuk ber-ukhuwah bersama saudara seperjuangan. Disaat yang sama banyak pemandangan-pemandangan indah yang terlewat dan belum sempat kita potret serta nikmati bersama.

Sudah saatnya bagi kita untuk berhenti sejenak seraya membuka kembali peta perjalanan yang telah kita gambar bersama ketika diawal perjalanan pemberangkatan kereta ini. mensyukuri apa yang telah Alloh berikan dan merenungi setiap kekurangan yang harus kita tambal serta menyiapkan strategi-strategi berikutnya agar kebermanfaatan kita dalam kereta ini bukan hanya untuk diri kita pribadi tetapi juga untuk umat disikitar kita sebelum kereta perjuangan ini bergerak kembali untuk menuju tempat pemberhentian berikutnya. Semoga Alloh memudahkan dan meridhoi kita dalam menyelesaikan agenda-agenda perjuangan kita.

TAFSIR KEIMANAN ATAS KEMENANGAN SEBELUM KEMENANGAN

Ikhwatifillah

            Setiap kali realitas internal kita berubah maka realitas eksternal di sekeliing kita juga berubah. Pernah kita tidak percaya bahwa impian-impian yang pernah kita tulis dalam sebuah kertas lapuk nan tua itu mungkin. Kita mungkin tidak mengatakannya tapi cara kita bekerja tidak menunjukkan bahwa kita memang yakin bisa mencapainya.

Ikhwatifillah

inilah saatnya bagi kita untuk kembali  membangun motivasi bersama yang kuat untuk mencapai target tersebut. Motivasi bukan soal kata-kata. Motivasi adalah soal keyakinan. Dari keyakinan yang kuat, akan lahir pikiran yang besar. Sarana dan sumber daya selalu tunduk pada ide dan pikiran-pikiran. Sebagaimana sebaliknya, ide yang besar dan pemikiran yang kuat, akan menciptaan sarana-sarananya, dengan caranya sendiri. Karena itu, dalam pepatah Arab dikatakan, Barangsiapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil.

Momentum kali ini seharusnya mengantarkan kita kepada tiga situasi batin yang sangat mempengaruhi pertumbuhan pemahaman dan cara kita bekerja. Pertama, kita mulai semakin mengerti apa sebenarnya masalah-masalah kita dan mengerti bagaimana menyusun langkah-langkah kita Karena itu, dengan caranya yang unik, Allah mensyaratkan perubahan harus dimulai dari kita sendiri, dan permulaan itu adalah bagaimana kita mengerti masalah dan mengerti bagaimana menyusun langkah.“Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum, hingga kaum itu mengubah diri mereka sendiri.”

Kedua, bahwa setiap kali kemauan kuat kita diberi taufik Allah untuk menjadi kenyataan, semakin pula kemauan itu terus menguat menjadi kehendak. Karena itulah, Islam memiliki caranya sendiri untuk membimbing kita, bahkan bila pun kerja-kerja kita tidak mendapatkan pengakuan yang semestinya dari orang lain, itu tidak boleh mengganggu semangat dan kekuatan kehendak. Sebab, Allah telah menjamin pengakuan dari-Nya, dengan caran-Nya sendiri. Bahwa Allah Yang Maha Melihat, menegaskan, Ia pasti akan melihat karya-karya itu. “Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu.’”

Ketiga, bahwa di dalam diri kita juga terus menguat spirit untuk terus bekerja dan bekerja. Dan bahkan dalam keberlanjutan kerja itulah proses menjadi baik, mendapat ampunan, dan diperbaiki oleh Allah akan kita dapatkan. Bila kita terus bekerja, mungkin akan selalu ada yang salah. Tapi dengan terus bekerja itulah Allah berjanji akan memperbaiki kesalahan kita. “Dan orang-orang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal-amal yang shalih, serta beriman pula kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka, dan memperbaiki keadaan mereka.” (QS. Muhammad: 2).

HAKIKAT JALAN DA’WAH

Sesungguhnya jalan da’wah yang kita lalui ini adalah jalan yang tidak sederhana. Jauh, panjang dan penuh liku apalagi jalan dakwah yang kita tempuh saat ini. Ia jalan yang panjang dan ditaburi dengan halangan dan rintangan, rayuan dan godaan. Karena itu dakwah ini sangat memerlukan orang-orang yang memiliki muwashafat ‘ailiyah, yakni orang-orang yang berjiwa ikhlas, itqan dalam bekerja, berjuang dan beramal serta orang-orang yang tahan akan berbagai tekanan. Dengan modal itu mereka sampai pada harapan dan cita-citanya.

Ikhwatifillah

            Masih kita ingat sebuah cerita yang terdapat di buku siroh nabawiyah yang kita pernah baca Kita bisa melihat ketegaran Rasulullah SAW. Ketika beliau mendapatkan tawaran menggiurkan untuk meninggalkan dakwah Islam tentunya dengan imbalan. Imbalan kekuasaan, kekayaan atau wanita. Tetapi dengan tegar beliau menampik dan berkata dengan ungkapan penuh keyakinannya kepada Allah SWT “Demi Allah, wahai pamanku seandainya mereka bisa meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini. Niscaya tidak akan aku tinggalkan urusan ini sampai Allah SWT. memenangkan dakwah ini atau semuanya akan binasa”

Demikian pula kita merasakan ketegaran Imam Hasan Al Banna dalam menghadapi tribulasi dakwahnya. Ia terus bersabar dan bertahan. Meski akhirnya ia pun menemui Rabbnya dengan berondongan senjata api. Dan Sayyid Quthb yang menerima eksekusi mati dengan jiwa yang lapang lantaran aqidah dan menguatkan sikapnya berhadapan dengan tiang gantungan. Beliau dengan yakin menyatakan kepada saudara perempuannya, ‘Ya ukhtil karimah insya Allah naltaqi amama babil jannah. Duhai saudaraku semoga kita bisa berjumpa di depan pintu surga kelak’.

Ikhwatifillah

Cerita-cerita tadi seharusnya membuat kita semakin yakin bahwa jalan da’wah ini memang penuh dengan rintangan dan hambatan. Disaat bersamaan pula kita seharusnya semakin tersadar bahwa ujian-ujian ini bukan hanya terjadi pada pejuang-pejuang da’wah hari ni tetapi telah terjadi sejak zaman perjuang-pejuang da’wah terdahalu.

Ikhwatifillah

Namun terkadang bukan karena cobaan eksternal yang membuat pasukan kita tercerai berai hingga akhirnya kalah oleh rintangan dan hambatan yang Alloh hadirkan untuk pasukan kita. Namun cobaan internal-lah yang akhirnya membuat pasukan kita tercerai berai.

Kita pasti teringat peristiwa “kekalahan” pasukan muslim dalam perang uhud. Pasukan muslim bukan kalah karena kehebatan pasukan Quroisy tetapi karena kelemahan pasukan muslim sendiri yang tidak saling percaya antara yang satu dengan yang lainnya.

Jama’ah kita di Indonesia juga pernah merasakan hal yang sama, tak kala timbul rasa kecewa antara elemen yang satu dengan elemen lainnya yang membuat kereta da’wah ini sedikit tersendat perjalanannya.

SEBUAH PENGINGATAN

                  Sahabat hari ini kita sudah berkomitmen untuk berada dalam kereta da’wah ini. Ibaratkan sebuah pelayaran “ketika layar sudah terkembang” maka pantang surut kebelakang. Saat kita menuliskan impian-impian terdahulu bersama orang-orang yang sangat kita cintai, kita hanya bisa menerawang apa yang akan terjadi pada perjalanan kereta itu hari ini. Begitu pula dengan apa yang terjadi dengan rekan-rekan kita entah itu karakter, sikap, keputusan dsb. Pantang bagi untuk KECEWA dengan apa yang terjadi dengan kereta da’wah kita selama ini.

                  Kita memang manusia yang sudah pasti memiliki rasa kemanusian untuk bisa kecewa dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Namun kita juga harus belajar dari rosul dan sahabat yang pernah kecewa dengan apa yang terjadi di sekitarnya namun tidak lekas melakukan hal-hal yang kontra produktif dengan agenda-agenda da’wah yang ada.

                  Kholid bin Walid adalah seorang jundulloh yang bisa mengajarkan kita tetang sebuah perintah yang tidak sesuai dengan apa yang ada di hatinya. Tak kala umar menurunkan pangkat beliau dari panglima menjadi seorang prajurit.

                  Ingatlah sahabat, KECEWA merupakan salah satu jalan untuk meraih posisi orang-orang yang berguguran di jalan Da’wah. Kecewa juga berarti hari ini kita belum bisa menjawab dengan benar sebuah pertanyaan “UNTUK SIAPA KITA PERSEMBAHKAN PERJUANGAN INI”.

                  Pertanyaan inilah yang dahulu para sahabat telah jawab sehingga tidak timbul rasa kecewa ketika kereta da’wahnya oleh, tidak kecewa ketika ada sahabat kita melakukan disorientasi niat, ketika rekan-rekan kita tidak bisa melakukan apa yang kita harapkan.

Minggu, 21 Oktober 2012

Hidup Diantara 4 Hal ...


1. Hidup kita itu tidak jauh dr 4 hal... konflik... konspirasi... jarak waktu... dan maindset (cara berfirik).

2. Bahwa setiap fase kehidupan selalu terdiri dr rangkaian-rangkaian konflik baik terhadap dirinya sendiri maupun org lain.

3. #Konflik terhadap diri sendiri berawal dr perseteruan antara akal dan hati. Sedangkan #konflik terhadap org lain terjadi krn perbedaan frame berpikir.

4. Perbedaan adalh sebuah keniscayaan, hal ini disebagkan perbedaan titik tolak mk nikmatilah setiap konflik yg ada sebagai sarana mendewasakan hati dan akal.

5. Bahwa yg baik menurut qt belum tentu baik menurut orang lain. Namun perbedaan itu bukan harga mati karena semua bisa #dikonspirasi agar memiliki pandangan yg sama.

6. Etah qt yg memiliki pandangan seperti mereka ataupun mrk yg memiliki pandangan yg sm seperti qt
konspirasi adalah cara qt merekayasa situasi agara org lain sepakat dgn keinginan qt.

8. Setiap org pasti memiliki konspirasi agar setiap org yg memiliki pandangan yg sm dgn yg membuat konspirasi maka ketika smw melakukan konspirasi mk titik kuncinya adalah sejaumana yg melakukan konspirasi mendesak Allah agar konspirasinya diijabah. Agar konspirasinya menjadi takdir Allah... wamakaru wamakaralloh wallohu khoirul makiriin...

9. Bahwa setiap konspirasi pasti harus ada jarak waktu yg membatasinya krn jarak waktulah yg akhirnya membuat qt bs mengukur sejauh mana keberhasilan qt. krn segala sesuatu harus di deadline... segala sesuatu hrs ditetapkan ujungnya.

10.Diantara jarak2 waktu jangka panjang. mk harus disisipkan pula jarak waktu jangka pendek agar setiap langkah menjadi terulur dalam satuan2 jarak terkecil karena sebuah garis teridiri dari rangkaian garis2 kecil...
pertanyaannya adalah ketika sebuah konspirasi yg sudah ditetapkan jarak waktunya tidak tercapai. apa yg kita lakukan?

11. Murung, bersedih ataukah menatap dgn bangga?? itu semua tergantung pada cara berfikir kita memandang sebuah hasil

12. Bahwa setiap yg qt inginkan belum tentu Allah kabulkan bhwa takdir Allah itu lah yg lebih menyenangkan
bhwa setiap yg qt usahakan tidak ada yg gagal 100 %.. karena selalu ada keberhasilan2 kecil yg harus qt banggakan...

10. Bahwa setiap pahlawan bukan lah org yg selalu berhasil dgn usahanya tetapi pahlawan adalah orng yg selalu berhasil memaknai usahanya...

11. maka teruslah berjuang dgn sepenuh hati dgn setiap usaha kita. Hadirkan tekad dan kemantapan hati... selanjutnya eksekusi... biarlah Allah memainkan skenarionya...

- Terus Merangkai Mimpi Bersama Kereta Dakwah -

Antara Narasi, Kapasitas dan Sumber Daya Organisasi


1. Berbicara ttg pergerakan organisasi tdk akan pernah lepas dr narasi, kapasitas, dan sumber daya
dinamakan lingkaran krn memang semuanya tidak bisa berdiri sendiri.

2. Semua nya saling terhubung. yg satu tidak bisa berdiri tanpa yg lain. ia ibaratkan koin dgn tiga sisi mata uang. sli g berkaitan dan saling berhubungan.

3. Narasi adalah muara dari seluruh ide para pahlawan yg ada di organisasi. Organisasi besar bukanlah organisasi yg berisi narasi satu orang tetapi berisi kumpulan narasi banyak orang.

4. Narasi adalah ide dasar mw dibawa kemana organisasi ini. ia adalah rel yg akan membuat organisasi berjalan pada arahnya, yg membuat organisasi berjalan sesuai dgn tuntunannya.

5. Narasi adalah hasil dari tekad para anggotanya karena tekad lah yg menjadi energi utk berpikir sepanjang apa organisasi ini akan berada di gelanggang perjuangan

6. Kemantapan hati juga menjadi penting. karena ini menjadi ukuran seberapa yakin sang pahlawan terhadap narasinya... terhadap mimpi2 nya...

7. Dua hal itu yg menjadi modal awal agar narasi bisa tereksekusi. Eksekusi adlah kemampuan organisasi utk mengejewantahkan berbagai narasi yg ada. Ujung tombak dari hal ini adalah qiyadah dan jundi

8. Eksekusi adalah salah satu kapasitas yg dimiliki oleh organisasi. disisi lain ada bbrp kapasitas yg harus dimiliki oleh organisasi tersebut

9. Kapaistas pertama adalah kapasitas menulis. ini penting karena manusia itu pelupa. maka tulisan inilah yg senantiasa akan mengingatkan qt. Aura kemenangan jg akan terpancar melalui tulisan. karena ada ruh dalam tulisan. ada tekad dalam tulisan dan ada kemantapan hati. itulah yg menjadi nyawa sebuah tulisan/narasi

10. Kapasitas yg kedua adalah kapasitas beretorika. ini adlah bentuk cara qt menyampaikan kpd org lain ttg apa mimpi2 qt. Ia meiliki Ruh, sehingga orang yang mendengarkannya bersemangat, tergugah dan bergerak untuk mengeksekusi mimpi-mimpi yang disampaikan melalui Retorika tersebut.

11. Kapasitas yg ketiga adalah kapasitas mengelola potensi orang lain. krn qt tahu tidak semua potensi akan kita miliki dan orang disekitar kita sangat mungkin memiliki itu. Dan menjadi tuga seorang pemimpin untuk bisa memberdayakan seluruh potensi. Bukan hanya memberdayakan tetapi juga mengelola agar potensi iyu tidak saling tumpang tindih atau bahkan saling menghancurkan.

14. Kapasitas yg keempat adlh kapasitas eksekusi sumber daya adlah segala hal yg dibutuhkan untuk mengelola segala narasi yg akan kita eksekusi... ia bs berupa informasi, dana, fasilitas dlll

15. Tetapi  yg harus qt yakinkan adalh. seandainya qt tidak memiliki sumber daya mk sumber daya akan datang kpd qt. Syaratnya adalah kita memiliki narasi dan juga kapasitas. setelah itu kepercayaan org akan datang membawa segala sumber daya yg mrk punya...

- Teruslah Merangkai Mimpi Bersama Kereta Dakwah -

Aksioma Pergantian Itu Pasti ...


Ketika ada sebagian aktivis dakwah sudah mulai bimbang dan ragu dgn masa depan dan hadiah yg Allah akan berikan Maka disaat itu pula Allah akan menghadirkan prajurit-prajurit langit yang baru. Perwira dakwah yg siap mengeksekusi kehendak langit....

Perwira dakwah adalah manusia yg hari ini bertugas membebaskan manusia dari penghambaan kepada thoghut-thoghut yg ada disekitar mrk... yg membawa manusia disekitarnya kepada ketenangan karena merasa tentram hidup dibawah naungan tauhid...

perwira dakwah juga adalah manusia yg yakin dengan keberkahan yg Allah akan berikan kepada dirinya, kepada keluarganya, kepada orang tuanya, dan kepada orang-orang disekelilingnya akibat dari aktivitas dakwahnya. Perwira dakwah ialah manusia yg bukan hanya diberikan keberkahan tetapi juga penjagaan dan pemeliharan dari Allah.

Sehingga mereka mendapatkan kehidupan yg baik. Yg tersenyum dalam setiap cobaan dan menangis syukur dalam setiap kelebihan-kelebihan yang Allah berikan... Perwira dakwah tidak menginginkan apa2...mereka hanya bermimpi bahwa dengan aktivitasnya ia akan Allah memasukkan dirinya, memasukan keluarganya, ayah dan ibunya, dan orang-orang disekitarnya masuk kedalam syurga.

sebuah tempat yg didalamnya terdapat sungai-sungai yg airnya tiada berubah rasa dan baunya... yang didalamnya terdapat sungai-sungai dari air susu yg tiada berubah rasanya.... sungai-sungai dari khamar yg lezat rasanya bagi setiap peminumnya... dan sungai-sungai dari madu yg memuaskan setiap orang yg menghampirinya...

Mimpi perwira dakwah bukan hanya sampai disitu (syurga) ttp mimpinya lebih luas dari
itu ia mempunyai mimpibagar ia mendapatkan keridhoan dari Allah karena sesungguhnya iyu adlah kenikmatan yg lebih besar dari segala nikmat yg telah ia nikmati termasuk kenikmatan syurga....Namun... menjadi perwira dakwah tidakmudah... karena dakwah tidak mengenal sikap ambigu... yg ia akui hanya totalitas... tidak setengah-setengah...

setiap orang yg bermimpi menjadi perwira dakwah, ia harus meleburkan dirinya kepada segala aktivitas dakwah. yg bukan hanya hitungan jam, tetapi hitungan hari, bulan, ataupun tahun. tetapi lintas zaman...Wahai perwira-perwira dakwah... bahwa kenikmatan syurga dan keridhoan Allah bukanlah sebuah hal yg didapatkan di awal perjuangan... tetapi ia hanya bisa didapatkan diakhir kehidupan... disaat kaki kita sudah dua-duanya ada di dalam syurga. Ketika mulut kita Masih memekikkan syahadat... ketika hati kita masih terdapat cinta... bukan kepada dunia... tetapi kepada Allah, dan Rosul-Nya serta jalan Perjuangan para Rosul (dakwah)...

Allah sayang dan cinta kepada seluruh perwira dakwah yg ada di bumi miliknya...
maka jagalah kasih sayang Allah... balas cinta Allah dengan kerja-kerja nyata... kerja- kerjanyg membuktikan tekad dan kemantapan hati kita akan janji sang penguasa langit...

Terus merangkai mimpi indah Bersama kereta Dakwah

Karena Kami Yakin Dan Cinta Dengan Dakwah InI


"keyakinan dan kecintaan kita terhadap dakwah inilah yg menghadirkan energi yg unlimited utk senatiasa istiqomah, untuk senantiasa bekerja dan terus bekerja dalam memperjuangkan kehendak langit ini"

" keyakinan dan kecintaan itulah yg akhirnya menghasilkan kemantapan hati... kemantapan untuk meyakini bahwa jalan dakwah inilah yg benar, yg insyaalloh mengantarkan ke syurga... kemantapan untuk mencintai segala peristiwa yg terjadi dalam proses menyemai kehendak-kehendak langit di muka Bumi...."

"kemantapan hati itulah yg menghadirkan 3 #sikap. pertama berani, bahwa kita berani bersikap oposisi kpd siapa saja yg mw menentang kehendak-kehendak langit. kedua adlh ketenangan bhw apa yg qt lakukan selalu mendapat dukungan dr sang pemilik langit. ketiga adlah optimis, bahwa apa yg qt lakukan pasti akan dibayar secara kontan baik di dunia maupun di akhirat oleh sang penguasa langit..."

"sedih-senang, duka-bahagia, menangis-tertawa di jalan dakwah inu dan apapun itu namanya... ia adalah bentuk ekspresi keyakinan qt... ekspresi kecintaan qt kepada Jalan ini, kepada orang berada dijalan ini.. dan kepada sang pemilik jalan ini... perasaan perasaan itulah yg membuat dan menjadikan hati kita menjadi hidup"

" ketika bnyk org yg berbondong2 untuk meninggalkan jalan ini krn berbagai kepentingan, berbagai kebutuhan pribadi dan keluarga mereka... maka jadilah kalian seorang perwira dakwah yg maju untuk mengambil amanah2 mereka... maju untuk menjemput seruan qiyadah dakwah... maju untuk memberikan senyuman kepada sang pemberi syahadah... "

"ingatlah... hari ini qt diselamatkan oleh jalan ini... qt telah memiliki begitu banyak hutang budi terhadap jalan ini... maka saatnya qt mengabdi kpd Illahi... menghunuskan
"pedang" untuk-Nya hingga IA memilihkan dua pilihan kepada qt hidup mulia ataw terseyum bangga sebagai syuhada..."

-Terus merangkai mimpi indah Bersama kereta Dakwah-