Oleh
Dany Agustian
TAFSIR GERAKAN SURAT AL-MUZAMMIL
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(Al Baqoroh:30)
Menjadi sebuah Khalifah adalah sebuah keniscayaan bagi setiap manusia yang ada di bumi Allah ini. Ia adalah sebuah gelar yang melekat kepada setiap manusia ketika manusia tersebut lahir ke dunia. Gelar ini membawa suasana kebatinan yang cukup mendalam bagi seorang manusia yang menyebabkan berbagai konsekuensi bagi setiap manusia tersebut.
Menjadi seorang khilah berarti melanjutkan tongkat estafet perjuangan risalah dakwah rosululloh. Mari kita tengok bagaimana seorang rosululloh begitu berat untuk menerima risalah ini dari Allah melalui malaikat jibril. Beliau menggigil begitu menerima wahyu tersebut bahkan berselimut ketakutan karena begitu beratnya amanah yang akan beliau tunaikan.
kondisi umat manusia hari ini kurang lebih sama seperti pada zaman rosululloh dulu. Allah menggambarkan kondisi umat hari ini seperti yang tercakup dalam firman-Nya:
“ Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang :
mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. Karena Sesungguhnya pada sisi kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan. Sesungguhnya kami Telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana kami Telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun. Maka Fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu kami siksa dia dengan siksaan yang berat. Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. adalah janji-Nya itu pasti terlaksana. Sesungguhnya Ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.
(Al Muzzamil Ayat 10-19)
Ayat diatas setidak menitik tekankan bahwa manusia hari ini sudah jauh dari ajaran Allah bahkan mereka menduakan Allah dengan kenikmatan-kenikmatan dunia (yang sesungguhnya pemberian dari Allah), bukan hanya itu umat manusia hari ini juga banyak yang mendurhakai penerus risalah kenanbian (da’i).
Namun bukan seorang da’i jikalau hanya bisa meratapi keadaan. Oleh karena itu Allah menegur para da’I dengan firman-Nya:
Hai orang yang berselimut (Muhammad), Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari kecuali sedikit (daripadanya),
(Al Muzzamil Ayat 1-2)
Dua ayat diatas memberikan sebuah arahan kepada setiap da’i agar pertama, tidak meratapi keadaan umat yang ada, kedua, bangkit untuk kemudian menyerukan umat tersebut kepada kebaikan, ketiga mempersiapkan bekal guna mengarungi samudra perjuangan ketika menyurukan umat manusia kepada kebaikan tersebut.
Karena begitu beratnya tugas dakwah yang akan diemban oleh para da’i, untuk itu Allah memberikan terminal perbekalan agar para da’i siap berjuang dalam medan perjuangan tersebut. Allah berfirman
Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.. Sesungguhnya kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah dia sebagai Pelindung.
(Al Muzzamil Ayat 2-9)
Ada beberapa terminalyang Allah siapkan
- Sholat Qiyamullail
- Membaca Al-Qur’an Secara tartil
- Dzikir (mengingat Allah) dengan khusyu
- Bertawakal kepada Allah
- Bersabar
Ketikapun seorang da’i bisa melewati kelima terminal ini maka Allah menyiapkan terminal yang lain sebagaimana firman Allah
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al Muzzamil Ayat: 20)